Bola Langit Transparan
Jauh
sebelum ilmu pengetahuan cara menggambar bola langit ditemukan, manusia telah
menemukan cara alami tentang posisi bintang di langit. Kakek moyang bangsa
Indonesia dikenal sebagai bangsa pelaut yang memanfaatkan keberadaan
bintang-bintang di langit sebagai petunjuk dalam berlayar. Sebagian dari mereka
juga menggunakan rasi bintang sebagai petunjuk awal melaksanakan waktu yang
tepat untuk bercocok tanam. Dalam ilmu pengetahuan Fisika, definisi bola langit
adalah suatu bangun khayal yang berbentuk bola dengan bumi sebagai pusatnya,
sedangkan benda-benda langit seakan-akan menempel pada bagian dalam kulit bola
tersebut. Bola langit memiliki beberapa istilah menurut titik pengamat seorang
manusia di bumi. Zenit merupakan titik langit yang berada tepat di atas kepala
pengamat. Sedangkan nadir adalah titik yang berada tepat di bawah kaki
pengamat.
Dalam
mempelajari bola langit, manusia menggunakan patokan kutub utara dan kutub
selatan bumi. Sehingga dalam hal ini muncul dua istilah Kutub Langit Utara dan
Kutub Langit Selatan. Kutub Langit Utara adalah pertemuan antara bola langit
dengan perpanjangan garis kutub selatan dan kutub utara. Sedangkan Kutub Langit
Selatan adalah pertemuan antara bola langit dengan perpanjangan garis kutub
utara dan kutub selatan.
Bola
langit dapat digunakan secara geosentrik maupun toposentrik.
Geosentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat khayal yang
berada di pusat bumi dan efek paralaks tidak diperhitungkan.
Sementara toposentrik berarti bola tersebut berpusat pada pengamat di permukaan
Bumi dan paralaks horizontal tidak dapat selalu diabaikan.
Bola
langit ini (gambar di atas) terdiri dari bola celestial (langit), dengan bumi
dipusatnya, bola celestial ini dapat berpusat pada sumbu bumi. Sekeliling bola
celestial ini terdapat cicin celestial horizontal dan cincin meredian yang
tegak lurus dan dapat berputar bebas. Cincin horizontal (azimut/bujur) ini
terbagi 360 derajat sedangkan meredian
(lintang) dibagi dari 0 sampai 90 derajat.
Pada
permukaan bola langit itu terdapat khatulistiwa langit (celestial equator) dan
ecliptic (garis edar matahari) yang berpotongan pada sudut 23 derajat sampai 27
derajat. Titik-titik potong ini merupakan titik-titik vernal ekuinoks. Juga
terdapat titik-titik balik summer dan Winner Solstice. Pada khatulistiwa juga
tercantum skala 24 jam dari timur ke barat.
Bintang-bintang
bermagnitudo 1,2,3 dan 4 tergambar termasuk 88 rasi bintang, termasuk bima
sakti, nebula-nebula dan cluster (kumpulan) bintang. Piringan waktu yang
digunakan waktu pengamatan terdapat kutub-kutub bola langit. Skalanya terbagi
dalam 24 jam, dengan pembagian tiap 10 menit. Matahari dapat diatur letaknya
dengan memutar, sehingga cocok dengan pengamatan. Bulan dan planet dapat di tempel
dari luar dengan tempelan karet satelit buatan berputar bersama bola langit.
Kegunaan
Bola Langit Transparan antara lain: (1) sebagai alat peraga yang sering
digunakan dalam menjelaskan tentang inti dari sebuah planet, (2) untuk
mengamati benda-benda langit sebelum observasi, (3) mengetahui letak bintang
dan garis edar bintang